- Benarkah bangunan jembatan ini menelan biaya 61 juta,padahal kalau kita kakulasikan bahan-bahan matrial untuk bangunan seperti itu biayanya tidaklah sebesar itu,kita semua juga dapat menghitung biaya matrial/mentafsirkan tidak sampai jumlah sebesar itu.
- Bahan-bahan matrial:
- Kayu crocok+papan mal :Rp.3.000.000.00
- Besi :Rp.2.000.000.00
- Batu + pasir :Rp.5.000.000.00
- Semen :Rp.3.500.000.00
- Biaya lain-lain :Rp.7.500.000.00
- Total Rp.20.000.000.00
Lalu ditambah ongkos operasional yag dilelangkan pada waktu musyawarah lelang pembangunan yg ditentukan desa sebesar :Rp.12.500.000.00
Jadi kalau kita tambahkan dengan biaya matrial Rp.20.000.000.00+Rp12.500.000.00=Rp.32.500.000.00 jadi jumlah yg sebenarnya tidak sebesar yang dianggarkan oleh Desa,lalu yang jadi pertanyaan kita semua biayanya sampai sebesar Rp.61 juta,sisanya ke mana ??? Dana siluman sebesar Rp.28.500.000.00 raip ditelan saku-saku rakus para pengurus & perangkat desa yg bermain di anggaran pembangunan desa (ADD) Anggaran Dana Daerah.
Inilah realita sebenarnya yg mengakar dan turun temurun sistem pembangunan desa kami dari dulu sampai sekarang,walau berganti pimpinan desa masih juga sama,bermain proyek dan kecurangan-kecurangan yg lainya masih berlaku di daerah ini,ironisnya semuanya diam seribu bahasa tiada satupun putra putri daerah yg berani mengungkap fenomena seperti ini,fenomena ini berlaku di desa Suah Api kec.jawai selatan kab.Sambas dan sekitarnya
SUAH API 03 NOVEMBER 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar